Posline–Terungkap! Rahasia Judul Film Keluar Main 1994, Bukan Sembarang Judul!Kata-kata “Keluar Main” mungkin terdengar sederhana, namun bagi mereka yang tumbuh besar di sekitaran Sulawesi Selatan, ini adalah istilah yang penuh kenangan. Pasalnya kata “Keluar Main” digunakan untuk menyebut waktu istirahat, saat anak-anak sekolah bersama-sama menikmati kebebasan sejenak dari kegiatan belajar mengajar.
Menariknya, kata “Keluar Main” dijadikan sebuah judul film, tepatnya Keluar Main 1994. Film dari DL Entertainment ini bukan hanya memberikan vibes nostalgia masa sekolah era 90-an,tetapi juga membuka lembaran kisah tentang perjuangan anak sekolahan yang dihadapkan pada
konflik antara keinginan pribadi dan harapan orang tua.
Ihdar Nur, selaku sutradara film ini menyampaikan bahwa film ini memang bermaksud menggambarkan bagaimana anak dan orang tua seringkali berbeda pandangan mengenai persiapan masa depan. Film ini diharapkan menjadi cermin bagi penonton, terutama yang lahir pada era 90-an dan kini telah menjadi orang tua, untuk lebih memahami dinamika hubungan
antara orang tua dan anak. “Semoga dengan menonton film ini, teman-teman yang lahir 90-an dan sekarang sudah mulai menjadi orang tua bisa lebih memahami kondisi hubungan orang tua dan anak. Dan semoga film ini bisa menjembatani bahwa sebenarnya ada jalan tengah yang bisa diambil oleh kedua belah pihak untuk menghindari konflik. Diawali dengan komunikasi yang baik, pada akhirnya anak akan
menyadari bahwa membahagiakan orang tua tidak harus dengan jalan mengubur impian mereka,” ungkap Ihdar Nur.
Film ini mengeksplorasi kisah Ibo, seorang anak yang menemui dilema antara keinginan bermain
sepak bola dan tekanan orang tua untuk fokus belajar. Dengan sentuhan drama dan nuansa anak sekolahan yang khas, Keluar Main 1994 menghadirkan perasaan galau, persahabatan, dan
pertentangan generasi dalam suasana hangat kota Makassar. Film ini membawa penontonnya
dalam perjalanan melihat bagaimana keputusan-keputusan kecil dapat membentuk masa depan seseorang.
Arif Brata sebagai pemeran Ibo menyatakan bahwa film ini akan memberikan momen nostalgia era 90-an, terutama bagi penonton asal Makassar. “Kalau anak Makassar pasti senang karena akan jadi momen nostalgia era 90-an. Kalau penonton film dari daerah lainnya, menurut saya film ini akan membangkitkan rasa ingin tahu mereka tentang Makassar dan keunikannya,” ujar Arif Brata.